Tips menghafal huruf pada balita

Saya ingin sharing, semoga bermanfaat untuk bunda.

Suatu hari anak saya, cezza, melihat tulisan (kata) yang mengandung huruf  “z” disebuah headline tabloid. Dia menunjuk huruf “z” dan berkata :” Ibu, ini zebra kan?”. Semula saya bingung, karena tulisan yang dimaksud cezza bukanlah tulisan “zebra” ataupun ada gambar zebra disana. Saya baru “ngeh” saat telunjuk cezza berulangkali diarahkan ke huruf “z”. Melalui “insiden” ini, saya jadi beranggapan bahwa cezza sudah saatnya untuk intens belajar membaca. Saya sempat mendapat protes keras dari ibu saya. Ibu saya beranggapan, cezza masih terlalu kecil untuk menghafal huruf (Cezza belum genap berusia 2,5 tahun).

Dibalik “ancaman” ibu, saya tetap memperkenalkan huruf baru pada cezza. Kami menggunakan kartu huruf. Kartu huruf yang saya pakai bukanlah kartu huruf mahal. Saya membeli poster huruf 7 lembar. Harganya sangat murah-meriah, seribu rupiah. Kemudian saya menggunting tiap huruf yang ada pada poster. Tujuannya agar mudah disatukan dengan huruf lain untuk membentuk kata. Anak saya sangat menikmati permainan “menata huruf” ini. Dia terlihat enjoy dan menggemaskan saat menunjukan kartu huruf pilihannya. Hasilnya,Cezza baru belajar huruf kurang lebih seminggu dan sekarang dia sudah bisa menunjukan huruf a,c,e,g,o,s,t,y,z pada suatu kata/kalimat.

Kesimpulan saya, Belajar membaca tidak harus dimulai dengan menghafal abjad secara urut dari a sampai z. Mulailah mengenalkan huruf – huruf yang sering ditemui oleh anak. Dalam kasus saya, cezza sangat memfavoritkan huruf “z”. Mungkin karena ia terbiasa melihat namanya tertulis dibuku cerita miliknya.

Mari bunda, kita kenali potensi si kecil sejak dini...